Bahas Pengenalan dan Teknik Penyusunan Proposal, UKM-PKM Fispol Gelar Sosialisasi

Dokumentasi webinar

ACTA DIURNA, FISPOL - Pusat Kreativitas Mahasiswa (PKM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fispol) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado menggelar sosialisasi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) via Zoom Meeting. Rabu (16/02/22).

Mengusung tema “Pengenalan PKM & Teknik Penyusunan Proposal PKM”, kegiatan ini menggandeng dua narasumber dengan tujuan untuk mengasah kreativitas, menulis, dan menyampaikan ide yang dimiliki oleh setiap mahasiswa.

DR. Ir. Josephine L.P Saerang, Mp, sebagai narasumber pertama mengatakan bahwa PKM adalah program kemahasiswaan yang paling bergengsi dan sudah menjadi program tahunan. Menurutnya, perguruan tinggi harus mendukung dan memfasilitasi mahasiswa dalam pembinaan PKM.

Bagi mahasiswa yang ingin lolos dalam PKM harusnya mampu menguasai karakteristik umum PKM dan mewujudkan kekompakan dalam kerjasama tim.

“Ada team yang sudah lolos pendanaan tetapi karena masalah internal hampir tidak lanjut. Namun karena ada komunikasi dan kerja tim jadinya bisa dibicarakan dengan baik,” ujar Josephine.

Selanjutnya, ia menambahkan bahwa perlunya memperhatikan pedoman PKM agar bisa lolos ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Pedoman yang dimaksud seperti format penulisan, judul, sampul, abstrak dan sebagainya.

“Sayang kalau ada proposal yang idenya bagus, namun hanya karena satu point yang tidak lengkap, maka sudah tidak lolos ke tahap selanjutnya. Diharapkan mahasiswa mampu menuangkan ide kreatif yang belum ada atau ide yang sudah ada itu dikembangkan,” sambungnya.

Juri Pimnas ini juga mengatakan bahwa semenjak Unsrat masuk PIMNAS 33 dan mendapat medali emas, maka dari rektor dan pimpinan akademik mengeluarkan kebijakan dimana siswa yang lolos PIMNAS tidak perlu mengikuti ujian skripsi, begitupun dengan dosen pembimbing, mereka diberi reward ditempatkan di posisi yang mampu mendukung mahasiswa dalam PKM.

Pada kesempatan yang sama, Suherman, S, Si., M.Sc.Ph.D, selaku narasumber kedua menjelaskan mengenai teknik penyusunan proposal PKM dan membeberkan kiat-kiat agar bisa lolos pendanaan serta lanjut ke PIMNAS.

“Tahun lalu 70% tidak lolos format penulisan. Kalau tidak lolos tahap satu sebagus apapun idenya maka tidak akan lanjut. Kalau ingin lolos pendanaan maka harus lolos format penulisan dulu. Jangan ada yang nabrak margin. Karena kalau lolos tahap dua substansi maka tinggal 30% kompetitornya,” ungkap Suherman.

Ia menjelaskan bahwa sebelum menulis proposal, mahasiswa harus memahami format penulisan dan perbedaan karakteristik masing-masing PKM.

“Sebelum menulis proposal PKM, pahami fomat penulisan, perbedaan karakteristik masing-masing PKM, larangan dalam penulisan dan akan bagus jika PKM Unsrat membuat template proposal PKM per bidang dan tentunya proposal diajukan saat masih berstatus sebagai mahasiswa,” jelasnya.

Reviewer PKM Nasional ini pun menyarankan agar mahasiswa bisa mempersiapkan proposal sedini mungkin dan mencari ide bukan di dalam kelas melainkan di luar kelas.

“Tidak salah membuat proposal dari awal, itu justru bagus karena masih ada waktu untuk memperbaiki proposal untuk PKM. Untuk mencari ide itu jangan dilakukan di dalam kelas tetapi jalan-jalan keluar hingga menemukan ide dengan sensitive melihat fenomena sekitar,” tutup Suherman.

Diketahui terdapat 5 bidang PKM yang bisa dipilih oleh mahasiswa yakni: 1) PKM-R (RE dan RSH), 2) PKM-KC (Karsa Cipta), 3) PKM-PM (Pengabdian kepada Masyarakat), 4) PKM-PI (Penerapan Iptek), 5) PKM-K (Kewirausahaan). PIMNAS 35 sendiri akan diselenggarakan pada bulan November mendatang.

Reporter : Milda Saputri Taruk Allo
Editor : Lady Rumondor

Comments