Puisi: Puan Gelap

 


Potret penulis

Putih polos menghamba hingar ruang jenaka.
Sesekali meliuk bak insan primadona.
Sadar punya apa yang istimewa.
Kaum sebelah terpesona jatuh dalan dosa.

Deru napas beradu menyewa kapiling neraka.
Puan dijadikan iblis penggoda.
Jaun timbul tenggelam tak tahan naik tahta.
Merapal do'a seolah suci jua tak berdaya.

Munafik!
Surga tercipta hukan jadi simpanan!

Tolong!
Aku ingin bebas.
Dari apa saja.
Tapi Tuhan, Kaulah kebebesan itu.

Ifralillah Hutuba


Comments