Menilik Curahan Hati Mahasiswa Fispol Terkait Keputusan Kuliah Tatap Muka

 

Ilustrasi Sumber : laman dedysetyo

ACTA DIURNA, FISPOL – Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado mengeluarkan surat edaran Nomor 184/UNI2/PP/2022 tentang Perkuliahan Tatap Muka (PTM) untuk semester genap, Rabu (12/01/2022).

Pelaksanaan pembelajaran semester genap 2021/2022 akan dilaksanakan secara daring oleh mahasiswa program sarjana (S1) semester 2 dan 4 serta PTM untuk mahasiswa semester 6 dan 8.

Menyikapi hal tersebut, Hizkia Rantung, seorang mahasiswa Ilmu Pemerintahan yang kini akan menempuh semester 4 merasa kecewa. Pasalnya sebagai mahasiswa yang belum pernah terjun langsung dalam ruang lingkup kampus, membuatnya kurang memahami situasi dan kondisi kampus. 

“Sebagai mahasiswa yang belum pernah terjun panggung ke kampus, saya merasa kecewa dengan kebijakan yang diambil oleh pihak universitas yang mana telah beredar bahwa mahasiswa semester 2 dan 4 masih laksanakan pembelajaran daring," ungkapnya.

Hizkia menyatakan kerinduannya untuk berproses secara langsung di Kampus Orange.

"Jujur saja, saya sebagai mahasiswa yang belum pernah merasa ruang belajar dan berproses dalam lingkup sosial kampus dipersempit. Karena saya kurang memahami bagaimana situasi dan kondisi dalam kampus,” tutur Hizkia.

Selain itu, berbagai kendala dalam pembelajaran daring yang sering dialami, membuat efektivitas pembelajaran dirasa kurang.

“Dalam pembelajaran daring juga banyak mengalami permasalahan, contohnya jaringan yang tidak bagus, itu salah satu kendala dalam kuliah online dan akan berpengaruh nanti di kehadirannya mahasiswa itu sendiri," tambahnya.


Surat edaran

Di sisi lain, Salsabila Kalonta sebagai mahasiswi Ilmu Administrasi Bisnis semester 6, turut memberikan komentarnya terhadap keputusan perkuliahan yang telah ditetapkan.

“Saya merasa bahwa keputusan yang telah dituangkan melalui surat edaran tersebut cukup bijaksana namun tidak sepenuhnya efektif," ungkap mahasiswi angkatan 2019 tersebut.

Baginya PTM jauh lebih efektif dibanding kuliah daring.

“Sebagai mahasiswa yang sudah pernah tatap muka sebelumnya tentu saja saya menginginkan perkuliahan tatap muka ini karena saya merasa bahwa perkuliahan tatap muka jauh lebih efektif dibandingkan daring seperti yang kita sudah rasakan bahwa perkuliahan daring membuat beberapa mahasiswa merasa kegiatan akademiknya dibatasi oleh suatu keadaan sehingganya kemampuan dia untuk mempelajari sesuatu tidak dilakukan secara maksimal," tandasnya.

Kepada Acta Diurna, Drs. Ronny Gosal, MSi., menyampaikan pertimbangan dari keputusan yang telah ditentukan, situasi pandemi saat ini hingga kedepannya menjadi alasan utama.

“Surat Edaran Rektor No. 184/UN12/PP/2022 tentang Penyelengaraan PTM, hasil rapat Pimpinan Unsrat Rektor dan Para wakil Rektor pada senin 10/1/22, masih dibatasi semester VI dan VIII karenaPandemi Covid 19 belum berakhir, kalau proses belajar mengajar semester genap ini tidak terjadi penyebaran Virus covid 19 di kampus bisa saja semester ganjil kuliah tatap muka sudah akan melibatkan seluruh mahasiswa," ucapnya

WR3 pun menambahkan “Untuk mahasiswa semester IV yang kontrak atas, nanti diteruskan ke bidang akademik," tutupnya.

PTM pada semester genap 2021/2022, tetap dilaksanakan mengikuti panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Coronavirus Disease 19 dengan menjaga protokol kesehatan.

Reporter: Putri Kezia Poluan
Editor: Louis Lolong

Comments

  1. Terlepas dari semua kebijakan yang diambil pihak kampus, sebagai manusia terdidik dan berakal apalagi sementara berproses di kampus Unsrat seharusnya mendukung untuk kebijakan yang satu ini. Kenapa?

    Peningkatan kasus covid saat ini juga blm diketahui hilang kapan. Juga untuk vaksin booster saya rasa blm dilaksanakan penyuntikan.

    Ini perlu diperhatikan, kalau saja kalian bukan mahasiswa pencinta konspirasi maka pandangan di atas itu secara subjektif benar.

    Bukan masalah seberapa lama nanti kita akan berproses di dunia kampus, tetapi seberapa mampu kampus bisa menyediakan layanan pembelajaran untuk mahasiswa.

    Hidup mahasiswa.

    ReplyDelete

Post a Comment