Membentuk Mahasiswa Yang Cerdas dan Informatif, HIMAKOM Selenggarakan Diskusi Literasi

pamflet kegiatan

ACTA DIURNA, Fispol - Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi (HIMAKOM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sam Ratulangi mengadakan program Diskusi Literasi secara daring, Jumat (26/03/2021).

(dokumentasi saat diskusi berlangsung)

Dengan mengangkat tema “Membentuk Mahasiswa Yang Cerdas dan Informatif di Tengah Pandemi Covid-19”, literasi ini membahas dua materi. Literasi Membaca dan Literasi Menulis, yang dibawakan oleh Anita Runtuwene, S.S, M.Hum, selaku ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan Fisip Unsrat, dan Dr. Leviane J. H. Lotulung, S.Sos, M.I. Kom, selaku ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fisip Unsrat.

Pentingnya memahami literasi menulis dan membaca, merupakan fokus utama dalam diskusi ini, mengingat sebagian besar audiens merupakan mahasiswa. Maka dari itu pemateri mengungkapkan hal-hal terkait pentingnya menulis dan membaca secara garis besar.

“Menanggulangi serta mencegah penyebaran berita-berita hoax yang marak terjadi. Karena kita hidup di era keterbukaan informasi, informasi yang kita dapatkan dari berbagai media sangat mudah. Disini peran kita sebagai orang-orang yang terliterasi, sebelum kita sharing lebih baik kita saring dulu informasi yang kita terima. Karena tiap orang berbeda cara menerima sebuah informasi”. ujar Anita.

(foto peserta diskusi)

Selama diskusi, pemateri juga menekankan agar mahasiswa bisa meningkatkan budaya membaca dan menulis karena itu dapat membantu saat menyusun skripsi sebagai tugas akhir sebagai mahasiswa. 

“Karena mahasiswa tugas akhirnya adalah skripsi, coba belajar menulis dari sekarang. Tapi menulis itu harus ada hubungannya dengan membaca. Agar mahasiswa pandai dan berkualitas serta memiliki kemampuan literasi yang baik, pilihlah sumber-sumber informasi atau buku yang baik”. ungkap Leviane.

Ketua program studi Ilmu Komunikasi ini juga mengingatkan tentang betapa pentingnya dan bagaimana pengaruh dari membaca dan menulis sejak sekarang.

“Mungkin kita barangkali tidak terbiasa membaca, tidak masalah mulai mencoba membaca dan menulis. Sangat dikhawatirkan dan disayangkan ketika mahasiswa melakukan copy paste dari Google. Sebenarnya dari program studi sudah ada sebuah aplikasi untuk melihat kemiripan tulisan seseorang. Memang belum diterapkan sekarang, tetapi ketika anda menulis skripsi sudah diharuskan melewati tahap itu”. tambah Leviane.

Menurut Justin selaku tim pelaksana, program ini bertujuan untuk membentuk pola pikir yang cerdas sebagai mahasiswa dalam menerima informasi.

“Sebagai salah satu pengganti dari kegiatan atau program Himakom khususnya program dari Divisi Pemberdayaan Mahasiswa yaitu Pekan Literasi. Kegiatan Diskusi Literasi ini menjadi opsi kedua untuk program dari Pekan Literasi. Kami mengambil tema kegiatan diskusi literasi karena di pandemi Covid 19, tentu banyak informasi yang beredar jadi dengan adanya literasi membaca dan menulis diharapkan kepada kita khususnya mahasiswa Ilmu Komunikasi agar cerdas mencerna, mencari dan memberikan informasi kepada masyarakat lewat adanya Diskusi Literasi.” ungkap Justin.

Diketahui diskusi ini berlangsung via zoom, dari pukul 15.00 - 16.30 WITA, dengan diikuti oleh 63 peserta.

Peliput : Arya Pusut

Editor : Regina

Comments