Hadirkan Dekan Fikom Unpad, Prodi Komunikasi Fispol Gelar Kuliah Umum

  

 

ACTA DIURNA, Manado –  Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fispol) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, menyelenggarakan kuliah umum secara daring bertemakan “Tantangan Komunikasi di Masa Pandemi Covid-19,” pada Rabu (04/11/2020).

Sambutan Dekan Fispol Unsrat, Dr. Drs. Novie R. Pioh, M.Si mengantar awal perkuliahan, dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Dr. Dadang R. Hidayat, S.Sos, S.H, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.

Dalam sambutannya, Dekan Fispol mengatakan peran komunikasi sangat penting namun saat ini terhalang oleh adanya Covid-19.

“Kita ketahui bersama peran komunikasi itu sangat penting, namun bagaimana di era Covid-19 ini. Kita masuk di era new normal ini, yang pasti kita mempunyai persoalan-persoalan ketika berkomunikasi dengan siapa pun. Yang paling utama disini sebetulnya membangun kepercayaan terhadap siapapun yang berkomunikasi dengan kita namun karena hambatan-hambatan yang terjadi karena Covid-19 sehingga yang kita lakukan kebanyakan dalam bentuk virtual," papar Pioh.

 


Ia juga mengajak mahasiswa untuk memajukan pembangunan melalui berkomunikasi dan memanfaatkan kemampuan serta kompetensi dalam bidang komunikasi.

“Kita bersama-sama bergerak memajukan pembangunan melalui berkomunikasi bahkan melalui lembaga pendidikan kita ini Fispol, untuk melakukan kegiatan yang sudah dipersiapkan oleh Program Studi Komunikasi. Mari kita semakin memanfaatkan kemampuan dan kompetensi dalam bidang komunikasi agar membantu masyarakat berkomunikasi dengan baik di era new normal ini. Biarlah kita mendapatkan hal-hal yang sangat bermanfaat melalui kuliah umum ini," imbuhnya.

Dalam penyampaian materi, Dr. Dadang R. Hidayat, S.Sos, S.H, M.Si mengatakan dari awal masuknya Covid-19 teridentifikasi adanya problem komunikasi.

“Tidak sampainya informasi dengan tepat, atau bahkan salah menampilkan representatif. Contoh: misalnya 'orang sehat gak perlu pakai masker', itu muncul di media dari pernyataan seorang tokoh, pejabat publik lagi," ungkapnya.

Menurut Hidayat, ada banyak tantangan peran komunikasi di masa pandemi ini yang menyebabkan kegagalan komunikasi. Ia berharap agar kita bisa menjadi bagian dari solusi komunikasi bukan bagian dari masalah komunikasi.

“Pertama, perilaku masyarakatlah yang menentukan seberapa besar tingkat paparan virus. Ada yang memang tidak paham bagaimana dia harus berperilaku, tapi bisa jadi juga yang sangat paham tapi belum tentu berperilaku sesuai. Tantangan juga bagi orang-orang komunikasi yaitu infodemic-nya itu sendiri, disinformation, fake news, post truth. Bisa jadi, informasi yang muncul itu bisa menjadi pandemi sendiri, kalau kemudian tingkat komunikasi kita buruk, komunikasi publik buruk, komunikasi sosial kita buruk, fake news dimana-mana," tuturnya.

"Post truth itu sesuatu yang salah karena terus disampaikan akhirnya menjadi seolah-olah kebenaran karena tidak ada klarifikasi. Termasuk juga soal kemampuan mengelola komunikasi publik. Berbicara komunikasi publik tidak hanya bicara pemerintah, tapi bagaimana kita juga paham dan tahu menjadi bagian dari solusi komunikasi bukan menjadi bagian dari masalah komunikasi,” tutup Dekan Fikom Unpad.

Peliput: Cisilya Legarano

Editor: Christy Tamanampo, Andini Choirunnisa

Comments

Post a Comment