Minta Keringanan UKT, LAM FH Unsrat Adakan Kajian Online

(Kajian LAM FH lewat via Zoom)

ACTA DIURNA -  Lembaga Advokasi Mahasiswa (LAM), Fakultas Hukum (FH) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) mengadakan kajian terkait keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di tengah pandemi Virus Covid-19, secara onilne lewat aplikasi Zoom, Rabu (20/05/2020).

Pascal Toloh selaku ketua umum LAM FH Unsrat mengungkapkan alasan yang melatar belakangi diskusi tersebut adalah untuk membuka pemahaman kepada teman-teman mengenai keringanan UKT di tengah wabah Virus Corona.

"Jadi yang melatarbelakangi kegiatan ini adalah keinginan besar dari LAM FH Unsrat untuk membuka ruang dialektika secara terbuka agar dapat memberikan pemahaman kepada teman-teman mahasiswa bahwa keringanan UKT merupakan hak dari setiap mahasiswa sebagaimana yang diatur dalam Permenristekdikti No.39/2017," ungkap Toloh.

Selain itu juga, Pascal berpendapat bahwa di tengah Pandemi seperti ini pembayaran UKT adalah sesuatu yang berat, "oleh karena itu perlu untuk diperjuangkan sebab pembayaran UKT dimasa pandemi ini adalah sesuatu hal yang sangat berat untuk dipenuhi, mengingat dampak buruk perekonomian yang melanda orangtua mahasiswa," ucapnya saat diwawancarai reporter Acta Diruna.

Pascal juga menambahkan, tuntutan mereka kepada pimpinan universitas kiranya pihak rektorat dapat mengeluarkan kebijakan perihal keringanan UKT untuk semester depan.

"Tuntutan kami yaitu Pimpinan Universitas harus mengeluarkan kebijakan keringanan UKT untuk semester depan sebagaimana anjuran dari Majelis Rektor Perguruan tinggi Negeri Indonesia dalam Siaran Pers No. 052/SP/MRPTNI/V/2020," ujar Paskal.

Pascal Toloh juga mengharapkan sekiranya dari pihak Universitas responsif terhadap permasalahan, dan keluhan terlebih aspirasi dari mahasiswa.

"Harapan kami, ibu rektor yang juga termasuk dalam MRPTNI kiranya boleh responsif terhadap aspirasi kami ini dan menindaklanjutinya, karna kami yakin pimpinan universitas pasti memahami keadaan sulit mahasiswa saat ini," harap Pascal

Terakhir Paskal mengungkapkan, "Biarlah filosofi sitou timou tumou tou bukan hanya filosofi yang mati, melainkan filosofi yang hidup ditengah lingkungam kampus Unsrat." Tutup Pascal. 

Peliput : Andre K. Merentek

Comments