Acta Diurna, Munte
Minahasa Selatan - Cengkih adalah hasil pertanian yang
sangat menjanjikan untuk masyarakat yang ada negara yang mempunyai iklim tropis
seperti Indonesia. Salah satunya ada di desa Munte, Kecamatan Tumpaan,
Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.
Menurut salah satu
masyarakat desa Munte, Herry Mongkau, megatakan cengkih merupakan aset penting
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, cengkih juga memiliki keuntungan
tertinggi dibandingkan dengan hasil panen yang lain.
“Cengkih merupakan
pendapatan tertinggi petani desa Munte, dan tentu sudah menjadi suatu hal yang
wajib dilakukan walaupun kurun waktu panen cukup lama, yaitu satu sampai dua
tahun,” ungkapnya.
“Total pendapatan panen
dan modal awal itu sama saja, kecuali harga perkilo adalah Rp.100.000,-. Dari
harga tersebut, saya bisa menerima keuntungan sebesar 30%,” papar bapak yang
akrab disapa Herry tersebut.
Mengingat penurunan harga
cengkih yang tak terkendali, Ia juga menyarankan agar petani cengkih desa Munte
bisa melakukan aktivitas pekerjaan lain.
Dia juga menyarankan
masyarakat untuk melakukan aktivitas pekerjaan lain selain menanam cengkih, mengingat
pendapatan cengkih hanya bisa didapat selama sekali setahun
“Selagi menunggu panen
cengkih, saya sendiri memilih untuk mendapatkan penghasilan sampingan dengan
bekerja sebagai supir, menanam jagung, dan menanam cabai,” imbuhnya.
Meskipun banyak hasil
panen kebun seperti pala, durian, manggis dan langsat. Masyarakat desa Munte
tetap mengutamakan Cengkih dalam hasil panen untuk perkebunan. Diketahui, jumlah
penduduk desa Munte ada sekitar 2.300
jiwa, dan diperkirakan persentase petani adalah 70%.
Peliput : Eben, Melisa, Fabio, Dave
Editor : Tim 4
Comments
Post a Comment