"Pertama mengenai mengapa saya panggil di hotel, di hotel itu ada ruangan bisnis atau ruangan kerja saya. Ada ruangan meeting saya, ruangan bisnis, kebetulan itu ada didalam hotel dan itu adalah kantor bisnis saya," ujarnya saat dikonfirmasi pada Sabtu (14/12/2019).
"Mahasiswa tersebut memang tidak membuat tugas yang diwajibkan, dan itu sudah melewati batas pengumpulan," lanjut Dosen tersebut.
Dia juga membenarkan bahwa tidak meminta uang kepada mahasiswa yang bersangkutan.
"Dan untuk memperbaiki nilai, sekali lagi saya tidak meminta uang, saya hanya menawarkan produk, dan produk itu akan mereka jual kembali untuk berbisnis," jelasnya.
Menurut penjelasan dosen tersebut, Ia memang menawarkan 3 produk kepada mahasiswa yang tidak membuat tugas, dengan harga-harga yang berbeda, karena produk tersebut bisa mahasiswa kembangkan sebagai peluang bisnis.
"Saya tidak memaksakan untuk membeli, saya hanya menawarkan untuk berbisnis, karena ini masih ada kaitan dengan proses mata kuliah. Jadi kalo membeli salah satu produk, langsung menjadi member," ungkapnya
Dosen tersebut menjelaskan bahwa menawarkan produk-produk itu untuk mengajarkan peluang usaha kepada mahasiswa.
"Jadi ketika mereka membeli produk dan menjual produk tersebut nilai dari C di rubah menjadi B, tidak mungkin dapat A karena hanya remidial," beber dosen itu.
Ketika ditanya mengenai surat teguran yang di akan diberikan oleh pihak pimpinan fakultas, "surat teguran sampai saat ini belum ada. Kalau pun ada panggilan saya siap untuk datang ketika akan di panggil oleh pimpinan fakultas," pungkasnya.
Menurut informasi yang di rangkum Tim Acta Diurna, pihak pimpinan fakultas akan menindak lanjuti kasus ini, dan akan melaksanakan rapat senat untuk menyelesaikan permahasalahan ini.(Arief Rahmat)
Comments
Post a Comment