Dosen Unsrat Jadi Juri Debat Pemilu Nasional


(Foto : Dewan Juri Debat Hukum Pemilu Tingkat Nasional)

Acta Diurna - Dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fispol) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Ferry Daud Liando terpilih sebagai salah satu dewan juri Debat Hukum Pemilu Tingkat Nasional di Jakarta.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI  diikuti mahasiswa dari 35 perguruan tinggi (PT) se-Indonesia yang terbagi dari 30 PT Negeri dan 5 PT Swasta.

Kompetisi tersebut dilaksanakan mulai Sabtu hingga Senin (14-16 Desember 2019) di Ancol, Jakarta Utara. Kegiatan tersebut sebagai ruang bagi mahasiswa menyampaikan gagasannya terkait kepemiluan.

"Melalui acara kompetisi debat ini, adik-adik mahasiswa dan mahasiswi sebagai perserta debat diberi ruang menyampaikan gagasan-gagasanya terkait dengan kepemiluan, khususnya mengenai penegakan hukum pemilu. Semua itu dilakukan dengan niat untuk memajukan kehidupan berbangsa," kata Ketua Bawaslu RI Abhan, SH.,MH saat memberikan sambutan kegiatan Kompetisi Debat Penegakan Hukum Pemilu Perguruan Tinggi se-Indonesia di Jakarta,  Sabtu (14/12/2019).

Bagi pemenang kompetisi debat itu akan diberikan sejumlah hadiah. Juara I mendapatkan Trofi Bawaslu, sertifikat penghargaan, dan uang pembinaan sebesar Rp20 juta. Lalu, juara II mendapatkan Trofi Bawaslu, sertifikat penghargaan, uang pembinaan sebanyak Rp15 juta. Dan, juara III mendapatkan trofi Bawaslu, sertifikat penghargaan, uang pembinaan sebesar Rp12 juta. Kemudian, pemenang kategori Best Speaker mendapatkan sertifikat penghargaan, uang pembinaan sebanyak tiga juta rupiah.

Liando yang dikenal sebagai dosen Peneliti Kepemiluan dan Ketua Jurusan (Kajur) Ilmu Pemerintahan itu akan bergabung dengan tokoh-tokoh ternama yang selama ini fokus mengkaji Kepemiluan seperti Prof. Dr. Muhamad,S.IP.,M.Si (Anggota DKPP RI), Prof. Dr. Siti Zuhro,MA.,Ph.D (peneliti politik LIPI), Dr. Khairul Fahmi,S.H.,M.H (akademisi), dan Titi Anggraeni,S.H.,M.H (Direktur Perludem).

Terpilihnya Ferry Daud Liando sebagai salah satu dewan juri dalam kompetisi debat tersebut mendapat apresiasi dari mahasiswa Fispol Unsrat Manado.

Renaldo Garedja yang merupakan ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fispol Unsrat mengungkapkan kebanggaannya kepada Kajur Ilmu Pemerintahan sebagai salah satu dosen idola mahasiswa yang terpilih menjadi juri dalam kegiatan debat tingkat Nasional.

"Kami pun bangga kepada dosen idola kami Mener Liando telah menjadi salah satu juri di kegiatan di tingkat nasional, tak begitu heran mengapa beliau bisa menjadi juri karena jika dilihat dari track recordnya, beliau sangat tekun dalam bidang kepemiluan," ujar Mahasiswa semester 7 Prodi Ilmu Politik Fispol Unsrat.

Mahasiswa yang kerap di sapa Enal itu juga mengapresiasi program debat yang dilaksankan oleh Bawaslu RI itu karena menurutnya dapat meningkatkan minat generasi muda dalam partisipasi politik dan pendidikan politik.

"Program yang sangat baik karena mampu mendorong minat generasi muda pada bidang kepemiluan dan turut berpartisipasi aktif pada agenda Pemilu maupun Pilkada," tuturnya.

Senada dengan ketua DPM, ketua Himaju Ilmu Pemerintahan Fispol Unsrat Martin Nehemia Maringka mengatakan apresiasi kepada dosen Peneliti Kepemiluan karena dipercayakan menjadi salah satu dewan juri dalam kegiatan debat berskala Nasional itu.

"Suatu kebanggaan kami sebagai Mahasiswa, ketika Dosen yang notabene sebagai Kajur kami bisa menjadi Juri dalam Debat Hukum Pemilu Tingkat Nasional ini, karena melihat selama ini beliau banyak terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kepemiluan, sudah sepantasnya mener Ferry di percayakan sebagai Juri debat terkait kepemiluan Tingkat Nasional," kata ketua Himapem Fispol Unsrat.

Menurut Martin ini juga merupakan kegiatan yang sangat baik untuk meningkatkan daya berpikir mahasiswa seputar kepemiluan.

"Kegiatan yang di gelar oleh Bawaslu RI sangat baik, karena wadah kompetisi seperti inilah yang di butuhkan Mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis Mahasiswa dalam konteks Kepemiluan bahkan persoalan-persoalan sosial lainnya," tutupnya.(Mineshia)

Comments

Post a Comment