Fispol-Hukum Ricuh Lagi, Proses Perkuliahan Diliburkan

Suasana kericuhan yang terjadi di 'Jalur Gaza' Unsrat. (foto istimewa)

UNSRAT, ACTA DIURNA – Sekelompok mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fispol) dan Fakultas Hukum (FH) Universitas Sam Ratalungi Manado kembali ricuh pada pukul 17.00, Senin (7/10/2019).

Kegiatan akademik mahasiswa Fispol dan FH Unsrat diliburkan terhitung dari tanggal 8 Oktober 2019-11 Oktober 2019.

Hal ini dijelaskan oleh Dekan Fispol Unsrat Bapak Dr. Drs Novie Revlie Pioh, M.Si, perihal masalah kericuhan yang telah terjadi antara mahasiswa Fisip dan FH Unsrat, kedua pimpinan fakultas terus berupaya memikirkan jalan damai antara kedua fakultas tersebut.

“Dari pihak pimpinan fakultas, tetap berupaya bahkan pada saat terjadi kericuhan pada hari jumat,  kita selalu memikirkan untuk mengambil tindakan antara Fakultas Hukum dan Fisip supaya tidak ada persoalan, damai dalam arti. Karena itu kita kumpulkan mahasiswa terutama BEM. Sampaikan BEM Fisip dan BEM hukum supaya buat rekonsiliasi, belum sampai pada itu sudah pecah,” ujar dekan Fisip.

Dekan fisip juga mengharapkan agar tidak ada yang memprovokasi satu sama lain.

“Harapan kita tidak ada yang memprovokasi. Tetapi kita juga harus waspada, seandainya ada provokator harus ditindaki. Saya setuju sekali untuk ditindaki kalau terbukti sebagai provokator, mudah-mudahan tidak ada. Tetapi kalau ada, tindak tegas secara hukum akan saya memberikan. rekomendasi itu harus di proses sekalipun itu mahasiswa,” tambah Dekan.

Dekan juga menghimbau agar mahasiswa tidak mudah terpancing dengan masalah keributan ini, “Dalam kaitan dengan keberadaan mahasiswa saya menghimbau kepada para mahasiswa untuk kiranya tidak terpancing dengan masalah-masalah keributan, karena yang kita kuatirkan jangan sampai ada yang menyusup untuk sengaja membuat fakultas kita ini tidak konduktif apalagi membuat institusi kita ini tidak seperti yang kita harapkan untuk jadi yang lebih baik. Lebih parah lagi yang kita kuatirkan jangan sampai ada yang menyusup dari kelompok radikal itu, kan itu sudah tidak rahasia lagi," ujarnya.

Dekan juga memohon pada mahasiswa-mahasiswa apalagi yang tidak memahami tentang persoalan tidak perlu ikut-ikutan dalam keributan ini dan jangan terpancing, sebab ketika sudah massa yang bergerak kita tidak menyadari lagi apa yang kita mau lakukan tanpa memikirkan keselamatan pribadi kita, apalagi kita melihat institusi kita yang sudah jauh begitu baik.

“Oleh karena itu alasan-alasan seperti itu supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak kita kehendaki maka kita liburkan mahasiswa ini sudah instruksi dari pimpinan Universitas dan sudah diumumkan di fakultas” tutup Dekan.

Diketahui libur dimulai pada Selasa 8 Oktober sampai Jumat 11 Oktober. Tetapi kegiatan tugas akhir seperti Ujian Proposal, Ujian Skripsi/Komprehensif tetap dilaksanakan sesuai jadwal. (Redaksi)

Peliput : Brien & Marcel
Editor : Mineshia & Indah

Comments