(foto : Panitia dan Peserta FMKI)
MINUT, ACTA DIURNA – Badan
Tadzkir (BT) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fispol) Universitas Sam Ratulangi
(Unsrat) Manado Sukses menggelar kegiatan Forum Motivasi Kesadaran Iman (FMKI)
ke-XXVI kepada 62 Mahasiswa/i Muslim, yang berlangsung di Yonif B 712 Sukur Air
Madidi Minahasa Utara pada Kamis (26/9/2019)
sampai Minggu (29/9/2019).
Dengan mengangkat
tema “Membentuk Anggota Badan Tadzkir Yang Responsif Dan Bernalar Kritis Sehingga Terwujudnya Insan Ulil Albad”.
Walikram
Kapiso selaku Ketua Umum Badan Tadzkir menjelaskan tujuan utama pelaksanaan
FMKI tahun 2019 ini.
“Jadi, dengan mengangkat tema tersebut. Responsif yang dimaksud
agar peserta lebih peka dengan persoalan-persoalan yang ada. Baik dengan
persoalan-persoalan di internalnya BT, maupun
dilingkungan masyarakat, responsif
ini akan di landasi dengan materi-materi yang diberikan yaitu sifatnya membangun dan membentuk nalar kritis dari setiap peserta,” jelas
mahsiswa yang akrab disapa Ikram tersebut.
Ikram
juga mengatakan ketika sudah ada nalar kritis maka akan terbangun insan yang Ulil Albab yang berarti manusia berakal.
“Ketika
misalnya sudah ada nalar yang kritis dari anggota-anggota itu nantinya akan terbangun
insan yang Ulil Albab. Insan yang Ulil Albab ini maksudnya
insan yang berakal. Manusia yang berakal yaitu manusia yang berpendidikan sehingga nantinya kedepan itu
bisa terwujud regenerasi yang mampu menyelesaikan
masalah-masalah yang ada,” tambah Ikram
Dia juga
mengharapkan agar setelah kegiatan ini mereka bisa lebih aktif dalam organisasi,
“Harapan saya kiranya
mereka lebih aktif setelah FMKI, aktiv di BT
supaya mereka bisa berproses. Nantinya bakal menjadi mahasiswa yang bernalar
kritis dan responsif,” harap Ikram.
Setelah
kegiatan ini Badan Tazkir Fispol Unsrat sudah membentuk dan akan melaksanakan
program selanjutnya yaitu Sahabat Doa.
“Kami sudah mem bentuk
kepanitiaan sahabat doa, sahabat doa yaitu silahturami antar anggota BT, Dosen dan alumni,” tutup mahasiswa semester 5 Jurusan Administrasi Negara tersebut. (Redaksi)
Nesya/Yaya
Comments
Post a Comment