(Foto : Herald Balirante, Ketua BEM Fispol Unsrat)
MANADO, ACTA DIURNA – Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP)
dan Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) menunai kontroversi
dikalangan mahasiswa se-Indonesia. Berbagai aksi demonstrasi dilakukan
dibeberapa daerah di Indonesia salah satunya di Sulawesi Utara. Demontrasi tersebut
dilaksanakan di depan kantor DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada Rabu
(25/09/2019).
Aksi demonstrasi ini muncul atas dasar
nurani mahasiswa tersebut yang menunjukkan bahwa mahasiswa sulut
tidak tinggal diam dalam menyikapi persoalan bangsa yang terjadi, seperti berbagai macam
aturan dan kebijakan yang dinilai tidak pro rakyat, contohnya UU KPK, RUU KUHP,
dan RUU Pertanahan. Tapi yang sangat disayangkan adalah keterlibatan para penumpang gelap yang mencoba
mengambil keuntungan dari momentum tersebut.
Sempat ada isu yang
beredar bahwa aksi tersebut dipelopori oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fispol)
Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), dan hal itu di bantah
dengan keras oleh Herald Balirante selaku Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fispol
Unsrat.
“Saya selaku Ketua BEM Fispol Unsrat menegaskan
bahwa tidak ada kesepakatan bahwa Mahasiswa Fispol unsrat bergabung dalam aksi
tersebut, jika ditemukan adanya Mahasiswa Fispol Unsrat yang ikut terlibat,
mereka adalah mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Cipayung ataupun membawa
nama pribadi, jika ada oknum yang
menyatakan bahwa Fispol Unsrat mempelopori ataupun terlibat dalam aksi tersebut
hal itu tidaklah benar adanya, itu hanyalah orang-orang yang berusaha
menunggangi mahasiswa Fispol Unsrat untuk kepentingan pribadi,” kecam Bung Herald.
“Bahkan ada anggota dewan yang ingin tampil sebagai
sosok pahlwan dalam demonstrasi mahasiswa seperti ini. Ingin menunjukkan bahwa
hanya mereka bisa meredam masa aksi yang berdemonstrasi -tentu saja mereka
bersekongkol dengan penumpang gelap tadi- sebagai bentuk perwujudan eksistensi dan
kepentingan politik,” tambahnya.
Kemudian Herald menghimbau agar para mahasiswa berhati-hati dalam
membuat sebuah gerakan dalam berbagai macam bentuk, “Maka
dari itu saya menghimbau juga kepada seluruh mahasiswa untuk lebih berhati-hati
dalam membuat sebuah gerakan. Jangan sampai eksistensi mahasiswa tereksploitasi
kepentingan pribadi mereka yang tidak bertanggung jawab,” imbaunya.
“Sekali lagi saya pertegas kepada seluruh anggota
dewan bahwa demonstrasi Mahasiswa bukanlah tempat kalian untuk mengungsi
popularitas dan untuk para penumpang gelap gerakan mahasiswa untuk tidak memanfaatkan
momentum gerakan mahasiswa dalam berbagai bentuk untuk kepentingan pribadi.
Jangan pernah menunggangi kami selaku mahasiswa, karena aksi demonsrtasi mahasiswa bukan tempat mencari makan,”
tutupnya sambil menyuarakan salam perjuangan mahasiswa, Hidup
mahasiswa!!! (Mufthy Dudokia)
Agar lebih Jelas dan lebih baik lagi di ketahui publik, sebut nama Dari Anggota dewan yg di maksud, krna katanya ada anggota yg memanfaatkan Aksi kemarin sebagai mempertontonkan popularitasnya.
ReplyDeleteSehingga Seluruh publik tau Iniloh beliau yg tak dengan serius mnjadi wakil rakyat. Dan juga di satu sisi ada anggota dewan yg siap membantu menyuarkan Aspirasi rakyat dengan murni..
Mohon di perjelas.😇
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSalut !!!
ReplyDeleteDalam setiap aksi demonstrasi, tidak bisa dipungkiri adanya penumpang gelap yang mencoba masuk dan memanfaatkan kesempatan dengan maksud dan tujuan tertentu. Intinya bahwa setiap demonstran yang turun ke jalan, pasti membawa substansi permasalahan yang ingin diselesaikan.
Panjang umur perjuangan.