![]() |
Ratusan mahasiswa mengikuti kegiatan Pendidikan Karakter Fispol 2019. |
FISPOL, ACTA DIURNA – Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fispol) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado melaksanakan kegiatan Pendidikan Karakter bertemakan “Membangun Karakter Mahasiswa Berwawasan Kebangsaan” di Aula Fispol, Selasa (10/9/2019).
Selain merupakan program kerja tahunan dibidang kemahasiswaan Fispol, kegiatan ini menjadi sarana pembentukan karakter mahasiswa di Kampus Gotong-Royong tersebut. Kali ini, kegiatan ingin menekankan pada perbedaan antara dunia kampus dan dunia sekolah. Cara bersikap dan berpengetahuan seorang peserta didik seyogianya sudah berbeda ketika menjadi Mahasiswa, tidak boleh sama lagi.
“Jadi kegiatan pendidikan karakter ini adalah kegiatan rutin dari fakultas. Tujuannya untuk menanamkan pembentukan dan sikap yang baik sebagai seorang mahasiswa. Sehingga dalam pelaksanaan pendidikan karakter, mereka diberikan pembekalan tentang bagaimana membentuk karakter sebagai seorang mahasiswa. Yang tadinya mereka adalah seorang siswa, sekarang ketika menjadi mahasiswa harus ada perbedaan karakternya, dari karakter siswa dan karakter sebagai mahasiswa,” jelas Wakil Dekan (3) Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fispol, Drs. Jefry Paat, M.Si, kepada pewarta ACTA DIURNA.
Sebagai mahasiswa, sambung mner Jefry, tentunya rasa untuk ingin maju harus ada dalam menumbuhkan semangat, tekad dan integritas. Jadi, kalau misalnya di SMA masih ada yang cengeng, saat menjadi mahasiswa sudah tidak bisa seperti itu. Mereka harus mandiri, harus punya integritas dan siap untuk bersaing dalam kehidupan kemahasiswaan.
Mereka juga harus siap untuk berkompetisi dalam dunia kampus, baik dalam menimba ilmu, mengikuti organisasi mahasiswa, kemudian membentuk sikap kemandirian diri mereka. Inilah yang diharapkan, supaya setelah ini mahasiswa baru dapat beradaptasi dengan kehidupan kampus seutuhnya, tambah beliau.
Selain itu, Ketua Panitia Pendidikan Karakter 2019, Fernando Maatoke, menjelaskan soal esensi utama dari pelaksana kegiatan ini. “Ini adalah salah satu kegiatan tahunan yang biasa diselenggarakan fakultas, kali ini mengangkat tema ‘Membangun Karakter Mahasiswa Berwawasan Kebangsaan.’ Kegiatan ini ditujukan kepada mahasiwa tahun ajaran baru (2019, red) atau angkatan yang baru masuk di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,” jelasnya.
“Esensi dari tema yang diangkat adalah kita sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik harus memiliki karakter dan intelektual yang luas. Dalam artian, kita harus memiliki wawasan kebangsaan, dimana mulai dari sabang sampai merauke itu kita satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Bagaimana kita menjaga rasa solidaritas akan kewarganegaraan kita sebagai warga negara yang betul-betul mencintai dan betul-betul melaksanakan ideologi daripada negara itu sendiri,” jabar Nando.
Sekretaris Panitia Pendidikan Karakter 2019, Tegar Pane, juga menambahkan maksud dari pelaksanaan kegiatan ini. “Pendidikan karakter adalah sistem yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik. Di dalamnya terdapat komponen pengetahuan kesadaran, kemauan dan tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut. Sangat erat hubungannya dengan mendidik moral, dimana tujuannya untuk membentuk dan melatih kemampuan individu secara terus menerus guna menyempurnakan diri ke arah hidup yang lebih baik,” ulasnya.
Dengan demikian, Nando dan Tegar sama-sama mengharapkan kegiatan tersebut bisa berdampak baik bagi seluruh peserta kegiatan. “Harapan panitia kepada peserta, semoga kegiatan ini bisa berdampak baik khususnya dari segi mental para mahasiswa yang masuk di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Kami juga mengharapkan agar dampak positif dari kegiatan ini adalah mahasiswa angkatan 2019 tidak salah dalam menempatkan diri, baik dalam pergaulan maupun dalam pengambilan keputusan,” terang panitia.
Semoga kedepannya mental mereka bisa semakin terdidik terlatih. Kenapa? Karena di fakultas kita ini kental dengan namanya asas senioritas. Dimana kita saling menjunjung tinggi pribadi-pribadi yang baik, karakter-karakter yang baik, sehingga di kemudian hari bisa menghasilkan kader-kader Fakultas Ilmu Sosial dan Politik yang lebih berkualitas di dunia yang luas ini,” harap mereka.
Sementara itu, salah seorang mahasiswa yang menjadi peserta diskusi mengungkapkan kesan dan pesannya usai mengikuti kegiatan tersebut. “Menurut saya sebagai peserta, kegiatan ini sangat penting. Apalagi sebagai generasi muda penerus bangsa, ini merupakan wadah yang sangat bagus bagi kita untuk lebih memperdalam soal apa itu karakter yang baik sebenarnya. Dan disini kita bisa lebih belajar apa itu karakter yang baik dan bisa kita kembangkan di era globalisasi yang sangat pesat ini. Karena diketahui bersama, saat ini kita memasuki era pembusukan karakter, terlebih bagi kita generasi muda yang berasa di era ini,” lugas Nadia Novita Rorong; mahasiswi semester 1 di Jurusan Komunikasi Fispol.
“Adapun poin yang saya dapat dari kegiatan ini, pertama soal empat pilar kebangsaan. Lalu yang harus kita tekankan, yakni salah satunya yang saya tangkap tentang cinta tanah air. Banyak pemuda saat ini sudah tidak peduli, bersikap apatis dengan persoalan yang ada di tanah air saat ini. Dengan demikian, jika bisa saya bisa memberikan saran, lebih ke ketepatan waktu. Karena dalam undangan dikatakan jam sembilan sudah dimulai, namun tadi agak sedikit molor sekitar satu jam. Hanya itu saja, soal ketepatan waktu,” nilai Nadia.
Diketahui, para pemateri dalam kegiatan ini ialah Asisten 1 Pemerintah Provinsi Sulut, Drs. Edison Humiang, M.Si; Dekan Fispol perio 2012-2016, Drs. Philep Morse Regar, M.S; Kasek AIPI Manado, Boy Paparang, S.Ip. Dengan diikuti ratusan mahasiswa (400 hingga 500 orang) dari keterwakilan 5 jurusan yang ada di Fispol: Pemerintahan, Komunikasi, Administrasi, Antropologi, Sosiologi. Dalam pelaksanaannya, selain mendapatkan bekal ilmu, peserta juga dibekali dengan makanan dan sertifikat kegiatan. (Redaksi)
Peliput: Mineshia Lesawengen
Editor: Rezky Kumaat
Editor: Rezky Kumaat
Comments
Post a Comment