Ferry Liando : Pemimpin Himapem Terpilih Harus Mewujudkan Janji-janjinya



(foto: Kajur Himapem, Dr. Ferry Liando M.Si)

FISPOL, ACTA DIURNA – Pelaksanaan pesta demokrasi dilingkup Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fispol) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado telah mencapai puncaknya. Pada Rabu, 18/9/2019 telah di gelar pemilihan Ketua dan Wakil ketua Himaju Ilmu Pemerintahan dan Kontestasi ini dimenangkan oleh paslon nomor urut tiga Nehemia Martin Marinka dan Brian Jodi Dareda dengan memperoleh 389 suara.

Dr. Ferry Daud Liando, M.Si selaku ketua Jurusan (Kajur) Ilmu Pemerintahan Fispol Unsrat mengatakan untuk seorang pemimpin yang baik bukan pada saat ia terpilih, melainkan saat memimpin itu mampu melaksanakan janji-janjinya sehingga selaku ketua jurusan Dr. Liando berharap pasangan yang terpilih mampu melaksanakan apa yang sudah dijanjikan.
  
“Pertama, harus dibuktikan janji-janji. Sebetulnya pemimpin yang baik itu bukan pada saat terpilih, tetapi pada saat dia mampu melaksanakan janji-janjinya yang disampaikan, sebab pemilih itu memilih calon karena salah satu faktor yaitu janji-janjinya. Oleh karena itu yang saya harapkan dari ketua dan wakil ketua yang terpilih itu harus melaksanakan janji-janjinya yang disampaikan.” Harap kajur Ilmu Pemerintahan.
 
Kajur juga terharu ketika dia menjadi panelis didebat kandidat para paslon pada Senin (16/9). “Saya terharu ketika saya memberikan pertanyaan semua bisa menjawab dengan bagus dan saya juga sadar ternyata potensi dari mahasiswa jurusan ilmu pemerintahan itu sangat-sangat luar biasa. Penguasaan, kemudian komitmen, konsitensi itu cukup bagus dan ketika ditanyakan  dan jawaban-jawabannya cukup bagus.” Apresiasi dari Dr.Liando

 (foto : Kajur bersa ketiga paslon)

 Lanjut Kajur, Kalau misalnya terjadi polarisasi, itu proses yang wajar karena semua memberikan dukungan dengan calon-calon yang berbeda itulah demokrasi. Ciri demokrasi yaitu tampil beberapa pasangan calon dan pasangan calon itu merepresentasikan dukungan dari para mahasiswa kalaupun mereka itu terpolarisasi itu adalah hal yang wajar. Dan sekarang yang paling penting itu adalah merajut kembali polarisasi-polarisasi yang terpecah-belah itu. 

“Saya kira salah satu hal yang harus dilakukan adalah saling merangkul. Kemudian yang paling penting disitu adalah calon yang terpilih itu harus menjawab dan mewujudkan semua janji-janji mereka. Dari janji-janji itu paling tidak pendukung dari calon yang kalah bisa merasakan bahwa ternyata yang terpilih itu benar-benar calon yang berkualitas,” tambahnya.

“Saya berharap juga program-program kedepannya bukan hanya sekedar pada pengembangan ilmu pengetahuan, tidak juga hanya sekedar pada keterampilan, tetapi yang paling penting disini yaitu adalah soal moralitas. Bagaimana program-program itu dapat membentuk, mengembangkan integritas, dan kualitas daripada mahasiswa,” tutup peneliti kepemiluan Unsrat tersebut. (Redaksi)

Peliput : Mineshia
Editor : Yaya

Comments