Pimpinan rektorat Unsrat saat berdilalog dengan Aliansi Ormawa Fispol. |
UNSRAT,
ACTA DIURNA – Aksi
solidaritas yang dilakukan Aliansi Ormawa Fispol di Universitas Sam Ratulangi
(Unsrat) Manado pada Rabu (7/8/2019), telah menghasilkan sebuah kesepakatan
dengan pimpinan rektorat yang diharapkan bisa meringankan beban ekonomi para
mahasiswa kurang mampu di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fispol).
Audiensi
yang dilakukan aliansi dan Wakil-Wakil Rektor Unsrat akhirnya memutuskan memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang kurang mampu di Fispol untuk bisa dialihkan dari sistem UKT menjadi Bidikmisi. Dengan syarat, mereka harus
memasukan berkas dan data yang dibutuhkan untuk membuktikan diri mereka layak untuk menerima itu.
“Dalam
hal ini kalian (Aliansi Ormawa Fispol, red) harus bantu saya, cari mahasiswa
angkatan 2019 yang tidak masuk bidikmisi dan yang benar-benar kurang mampu.
Buktikan dengan foto-foto rumah, WC, dapur, kamar dan persyaratan lainnya. Kita
juga akan melakukan survei rumah mahasiswa yang mengajukan Bidikmisi itu. Kalau
ada yang tidak jujur, kita ganti,” ujar Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni Unsrat, Drs. Ronny Gosal, M.Si, usai berdiskusi dengan perwakilan
aliansi.
“Kita
lagi berupaya supaya BUMN dan bank-bank yang ada disini untuk memberikan
beasiswa kepada mahasiswa Unsrat. Dan hal tersebut telah terjawab. BCA &
BRI memberikan jatah bagi 40 mahasiswa untuk berkesempatan memperoleh itu. Cara
untuk mendapatkannya, kalian harus memasukan data lengkap mahasiswa bagi yang
mau mengajukan Bidikmisi. Nantinya kami juga akan membentuk tim verifikasi,”
jelas mantan Kepala Jurusan Ilmu Pemerintahan Fispol itu.
Merespon
hal itu, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fispol, Herald Balirante,
bersedia untuk memfasilitasi dan mengawal hasil kesepakatan tersebut hingga
benar-benar terlaksana di Kampus Orange.
“Ini
merupakan kesepakatan dengan WR 3 Unsrat. Kesepakatan ini akan kami kawal bagi
yang benar-benar memenuhi kriteria. BEM Fispol akan membuka ruang bagi
mahasiswa yang benar-benar kurang mampu agar bisa mendapatkan beasiswa
Bidikmisi itu. Asalkan para mahasiswa nantinya bisa membuktikan kondisi mereka
dengan syarat-syarat dokumen yang akan ditentukan,” lugas Herald.
“Mahasiswa
yang merasa kurang mampu dengan nominal UKTnya, bisa melapor ke BEM dan membawa
berkas-berkas yang akan ditentukan. Berkas tersebut akan diajukan ke pihak rektorat
untuk dibuktikan kebenarannya dan akan dimasukan kedalam daftar calon penerima
Bidikmisi,” imbau mahasiswa semester 7 di Jurusan Pemerintahan Fispol itu. (Redaksi)
Peliput:
Theo Rompas
Editor:
Rezky Kumaat
PANJANG UMUR PERJUANGAN
ReplyDelete