![]() |
Foto bersama mahasiswa dan segenap perangkat desa Inobonto ll usai mengadakan rapat membahas program kerja KKT 121 Unsrat. |
Bolaang
Mongondow, ACTA DIURNA - Program Kuliah
Kerja Terpadu (KKT) angkatan 121 yang diselenggarakan oleh Universitas Sam
Ratulangi (Unsrat) Manado di 200 desa dan dua kelurahan yang tersebar di
Kabupaten Bolaang Mongondow serta Kabupaten Talaud mendapatkan respon baik dari
masyarakat maupun para perangkat desa disana.
Setelah para mahasiswa yang berjumlah 3.632 orang resmi diterjunkan di lapangan pada Selasa (2/7/2019), sinergitas mulai terlihat antara mahasiswa dan pejabat pemerintahan di masing-masing desa tempat posko KKT 121 Unsrat diadakan.
Seperti halnya yang tercermin di posko KKT 121 Unsrat yang
berada di Desa Inobonto ll, Kecamatan Bolaang, Kabupaten Bolaang Mongondow,
Provinsi Sulut. Sambutan dan kerjasama yang baik ditunjukan oleh para warga dan
perangkat desa kepada mahasiswa yang berkegiatan disana.
Kepada ACTA DIURNA, Koordinator Posko (Korpos) Desa Inobonto
ll, Renaldo Garedja, mengonfirmasi hal tersebut.
"Saya selaku Koordinator Posko Inobonto Dua mengucapkan
banyak terima kasih kepada masyarakat maupun pemerintah desa yang telah sudi
menerima dan melayani kami dengan baik hingga saat ini," ujar mahasiswa
yang merupakan Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) di Fakultas Ilmu Sosial
dan Politik (Fispol) Unsrat itu.
Selain itu, program kerja yang telah dirancangkan mahasiswa
untuk direalisasikan di Desa Inobonto ll selama 23 hari ber KKT mendapatkan
apresiasi yang baik dari warga dan perangkat desa.
"Program kerja yang tertuang dari matriks kerja yang
telah dipaparkan mahasiswa pastinya akan sangat membantu pemerintah desa dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab selaku aparat desa. Kami juga bisa secara
luas memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang program-program yang
telah dibawakan adik-adik mahasiswa," jelas Sekretaris Desa Inobonto ll,
Yohanis Tatambihe.
"Kami selaku pemerintah desa menerima KKT 121 Unsrat di Desa Inobonto Dua ini. Kegiatan ini sangat membantu kami selaku pemerintah desa secara khusus dan bagi masyarakat secara umum," tambah salah satu perangkat desa yang akrab disapa bapak Ani itu.
Harapan kami selaku pemerintah, lanjut Yohanis, semoga hal
ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Inobonto Dua. Terutama
bagi anak-anak kita untuk melangkah lebih lanjut ke jenjang studi di perguruan
tinggi. Kami juga bisa memberikan satu masukan dan contoh bahwa seperti inilah
kegiatan dari KKT 121 Unsrat di Desa Inobonto Dua. Sehingga kedepannya bisa
menjadi acuan untuk adik-adik kita yang mau berkuliah.
Menjadi harapan kami selaku pemerintah desa, semoga kedepan
masih ada juga kedatangan mahasiswa yang ber KKT seperit sekarang untuk
membangun dan memberdayakan Desa Inobonto ll agar menjadi lebih baik dari hari
ini, tutup beliau.
Diketahui selama ber KKT di lapangan, para mahasiswa akan merancangkan dan mengeksekusi beragam program kerja yang bersifat tematik dan non tematik. Program kerja tematik merupakan program kerja wajib yang mengikuti arahan universitas untuk dilaksanakan di masing-masing desa tempat mereka ber KKT; mengadakan website desa, Sistem Informasi Desa/Kelurahan (Simdes/Simkel), dan video potensi desa.
Sedangkan program kerja non tematik merupakan ragam kegiatan atau aktivitas yang dirancangkan mahasiswa yang menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan dari warga/perangkat desa untuk dilakukan di desa tersebut; kerja bakti, seminar, pelayanan kesehatan bagi warga dan sebagainya. (Redaksi)
Peliput: Renaldo Garedja
Editor: Rezky Kumaat
Comments
Post a Comment