Civitas Unsrat Harus Tingkatkan Kualitas Diri di HUT RI ke-73

Rektor Unsrat, Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat, M.Sc, DEA. (Foto Humas Unsrat)

Unsrat, ACTA DIURNA - Upacara bendera dalam rangka HUT RI ke-73 berlangsung hikmat di Lapangan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Jumat (17/8/2018). Dalam kesempatan itu, Rektor Unsrat, Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat, M.Sc, DEA, membacakan sambutan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Prof. H. Mohamad Nazir, Ph.D, Ak.

Dalam sambutannya, Rektor berpesan kepada seluruh civitas akademika Unsrat untuk mengetahui kembali apa sesungguhnya makna Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika secara utuh.

"Kita bersyukur, kita bisa menjadi bangsa yang besar. Bangsa yang bersatu di tengah keberagaman Bhinneka Tunggal Ika. Atas dasar itulah kita menjadi besar dan kuat. Di hari yang khidmat ini, menteri mengajak seluruh elemen bangsa Indonesia untuk memahami kembali secara utuh Pancasila dan kebhinekaan bangsa serta melihat kebhinekaan sebagai sebuah anugerah," ucap Srikandi Unsrat itu.

"Kedepan kita masih harus bergulat untuk mengatasi banyak tantangan. Di antaranya mengenai pemberantasan korupsi, penguatan daya saing dan Revolusi Industri 4.0," tambah rektor.

Rektor juga mengimbau agar di era modern ini kita tidak melupakan literasi lama dalam dunia pendidikan tinggi, sebaliknya harus menguasai baik literasi lama dan literasi baru di masa kini.

"Menghadapi Revolusi Industri 4.0 kita harus memperkuat literasi lama yang mengandalkan baca, tulis dan matematika serta literasi baru dalam bidang pendidikan tinggi, yaitu data literation, technology literation dan human literation," tuturnya. 

Literasi data, lanjut Rektor Unsrat, merupakan kemampuan mahasiswa kita untuk membaca, menganalisa dan menggunakan informasi dari big data dalam dunia digital. Literasi teknologi juga merupakan kemamuan untuk memahami sistem mekanika dan teknologi dalamm dunia kerja seperti coding dan artificial intelligence serta prinsip-prinsip teknik rekayasa. Sedangkan literasi manusia merupakan sisi kemanusiaan, meliputi komunikasi dan desain kreatif. Ketiga literasi baru itu perlu dikuasai oleh semua lulusan perguruan tinggi di Indonesia, tandas Rektor Unsrat.

Diakhir sambutan, Menristekdikti melalui Rektor Unsrat berpesan supaya seluruh kaum intelektual yang ada di dunia pendidikan tinggi semakin meningkatkan kualitas diri.

"Para dosen, guru serta tenaga kependidikan harus meningkatkan kualitasnya. Terutama pada skill kepemimpinan, kerja sama tim, kemampuan beradaptasi dengan teknologi baru dan tantangan global serta mempunyai kemampuan entrepreneurship. Termasuk penguasaan social entrepreneurship. Dengan penguatan ini, kiranya kita mampu melewati tantangan Revolusi Industri 4.0 untuk menjadi satu negara yang memiliki daya saing tinggi," imbuhnya.

"Marilah kita terus bekerja untuk membangun riset, teknologi dan pendidikan tinggi serta menorehkan prestasi-prestasi yang membanggakan untuk memperkuat rasa bangga dan keyakinan kita pada Indonesia. Teruslah bekerja, teruslah berinovasi, teruslah berprestasi. 'Kerja Kita, Prestasi Bangsa'," tutup Rektor Unsrat.

Rangkaian kegiatan upacara bendera dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan pendidikan kepada sejumlah mahasiswa, dosen dan tenaga pendidik yang ada di Kampus Si Tou Timou Tumou Tou itu.

Penulis: Rezky Kumaat

Comments