
Kepada Acta Diurna, salah satu
Satuan Pengamanan (Satpam) Unsrat, mengatakan bahwa peristiwa ini masih akan
diselidiki lebih lanjut siapa saja yang menjadi profokator dan yang
mengkoordinir tawuran ini.
“Kami dari pihak keamanan Unsrat
masih akan melakukan penyelidikan perihal persitiwa tawuran ini,” ujarnya.
Selain itu, salah satu mahasiswa Fispol Unsrat, Ade Fahrian, yang menjadi salah satu saksi mata pada saat tawuran berlangsung, mengungkapkan keresahannya terhadap peristiwa yang tidak patut dipuji tersebut.
"Hal ini sangat meresahkan seluruh civitas akademika yang ada di Unsrat, terlebih khusus para mahasiswa dan dosen yang berada di Fakultas Hukum, FEB, dan Fispol sendiri. Keributan yang terjadi membuat suasana belajar-mengajar menjadi terganggu, karena para mahasiswa yang penasaran akan langsung berlarian mencari tahu apa yang sedang terjadi. Pada intinya hal ini sangat meresahkan," tandasnya.
Selain itu, salah satu mahasiswa Fispol Unsrat, Ade Fahrian, yang menjadi salah satu saksi mata pada saat tawuran berlangsung, mengungkapkan keresahannya terhadap peristiwa yang tidak patut dipuji tersebut.
"Hal ini sangat meresahkan seluruh civitas akademika yang ada di Unsrat, terlebih khusus para mahasiswa dan dosen yang berada di Fakultas Hukum, FEB, dan Fispol sendiri. Keributan yang terjadi membuat suasana belajar-mengajar menjadi terganggu, karena para mahasiswa yang penasaran akan langsung berlarian mencari tahu apa yang sedang terjadi. Pada intinya hal ini sangat meresahkan," tandasnya.
Diketahui, aksi tawuran yang
melibatkan oknum mahasiswa dari dua fakultas di Unsrat diwarnai dengan saling
melempar batu dan teriakan-teriakan yang anarkis, sehingga membuat lingkungan
sekitar kampus menjadi tidak kondusif.
Hal ini juga mengganggu ibadah
pelepasan almarhuma Drs. Telly Sondak, M.Si, yang sedang berlangsung di Fispol, yang secara kebetulan bertepatan dengan kejadian yang meresahkan tersebut. (TK4)
Comments
Post a Comment