![]() |
foto : Tampak mahasiswa baru yang berkumpul membuat pola tulisan Fispol Unsrat |
Berbagai pertanyaan muncul dilingkungan fispol, pertanyaan
yang hangat dibicarakan yaitu soal anggaran dan kepanitiaan. Menurut
salah satu anggota bem dari bidang advokasi Fandy Mardjabesi mengatakan “
Saya sangat menyayangkan soal pemilihan ketua panitia PK2MB, karna
menurut saya pemilihan tersebut harus dibicarakan dan diputuskan diforum
dan harus dihadiri oleh semua anggota, bukan hanya menunjuk dan kenapa
panitianya harus kebanyakan mahasiswa angkatan 2016. Karna mahasiswa
yang selayaknya harus menjadi panitia tidak di pilih.” Fandy juga
mengatakan bahwa panitia harus menjelaskan tentang LPJ kegiatan ini
karna memiliki anggaran yang besar.
Badan eksekutif mahasiswa fispol Unsrat yang menjadi
penyelenggara PK2MB harus menyelesaikan dan menerangkan tentang
pertanyaan yang beredar dikawasan kampus reformasi ini. Terdengar juga
bahwa anggaran yang didapat dari hasil PK2MB terbilang banyak dan masih
banyak anggota bem yang masih belum mengetahui soal pendapatan kali ini.
Dari wawancara dengan ketua panitia PK2MB Engel Maudul
mengatakan bahwa pendapatan yang didapat hanya dari penjualan yang
dilakukan melalui koperasi fispol. Penjualan perpaket 175 ribu dan yang
membeli sebanyak 550 mahasiswa ditangani oleh koperasi, paket yang
dijual berupa baju orange stiker gelang angkatan alat tulis menulis dan
tas. Engel mengatakan bahwa penjualan yang ditangani oleh BEM hanya
gelang alat tulis menulis tas serta stiker, modal kami pun 75 ribu dan
kami hanya mendapat keuntungan 25 ribu dari penjualan perpaket. Hasil
penjualan tersebut sebanyak Rp.13.750.000 itu sudah berbagi dengan
koperasi. Engel juga berharap agar mahasiswa mampu menyimak setiap
materi yang telah diberikan selama PK2MB.
Pendapat yang berbeda diungkapkan oleh seorang mahasiswi
fispol yang disembunyikan identitasnya oleh redaksi, mengatakan “
Pendapatan yang diterima harus diberitahukan kepada semua mahasiswa
terlebih khusus kepada ormawa yang ada difispol. Kalau saya kalkulasi
dengan penjualan perpaket tidak mungkin modal pembelian sebanyak 75
ribu, karna hanya tas pelastik orange, stiker, gelang angkatan dan alat
tulis menulis (buku pulpen). Kalkulasi anggaran, saya perkiraan hanya
sekitar 25 ribu dan pendapatan yang diperoleh kurang lebih 75 ribu.”
Tandas mahasiswi yang tidak ingin disebutkan namanya.
BEM yang diketuai oleh Rinaldo Dogowini beserta jajaranya
harus mampu memberikan pertanggung jawaban dan mengklarifikasi atas
pertanyaan yang sedang hangat dibicarakan dikampus reformasi tercinta
ini. Baladewa Setlight
Comments
Post a Comment