Badan Eksekutif Mahasiswa Fispol Alokasikan Dana Untuk BKM .Pendapatan BEM Dipertanyakan


foto : Tampak mahasiswa baru yang berkumpul membuat pola tulisan Fispol Unsrat

Acta Diurna – Pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru (PK2MB). Berjalan baik dan kondusif, PK2MB yang digelar pada tanggal 25 – 28 juli tersebut di ikuti oleh sekitar 786 mahasiswa baru. Kegiatan yang dijaga oleh 127 panitia yang diketuai oleh Engel Maudul menuai pertanyaan dari berbagai pihak.

Berbagai pertanyaan muncul dilingkungan fispol, pertanyaan yang hangat dibicarakan yaitu soal anggaran dan kepanitiaan. Menurut salah satu anggota bem dari bidang advokasi Fandy Mardjabesi mengatakan “ Saya sangat menyayangkan soal pemilihan ketua panitia PK2MB, karna menurut saya pemilihan tersebut harus dibicarakan dan diputuskan diforum dan harus dihadiri oleh semua anggota, bukan hanya menunjuk dan kenapa panitianya harus kebanyakan mahasiswa angkatan 2016. Karna mahasiswa yang selayaknya harus menjadi panitia tidak di pilih.” Fandy juga mengatakan bahwa panitia harus menjelaskan tentang LPJ kegiatan ini karna memiliki anggaran yang besar.

Badan eksekutif mahasiswa fispol Unsrat yang menjadi penyelenggara PK2MB harus menyelesaikan dan menerangkan tentang pertanyaan yang beredar dikawasan kampus reformasi ini. Terdengar juga bahwa anggaran yang didapat dari hasil PK2MB terbilang banyak dan masih banyak anggota bem yang masih belum mengetahui soal pendapatan kali ini.

Dari wawancara dengan ketua panitia PK2MB Engel Maudul mengatakan bahwa pendapatan yang didapat hanya dari penjualan yang dilakukan melalui koperasi fispol. Penjualan perpaket 175 ribu dan yang membeli sebanyak 550 mahasiswa ditangani oleh koperasi, paket yang dijual berupa baju orange stiker gelang angkatan alat tulis menulis dan tas. Engel mengatakan bahwa penjualan yang ditangani oleh BEM hanya gelang alat tulis menulis tas serta stiker, modal kami pun 75 ribu dan kami hanya mendapat keuntungan 25 ribu dari penjualan perpaket. Hasil penjualan  tersebut sebanyak Rp.13.750.000 itu sudah berbagi dengan koperasi. Engel juga berharap agar mahasiswa mampu menyimak setiap materi yang telah diberikan selama PK2MB.

Pendapat yang berbeda diungkapkan oleh seorang mahasiswi fispol yang disembunyikan identitasnya oleh redaksi, mengatakan “ Pendapatan yang diterima harus diberitahukan kepada semua mahasiswa terlebih khusus kepada ormawa yang ada difispol. Kalau saya kalkulasi dengan penjualan perpaket tidak mungkin modal pembelian sebanyak 75 ribu, karna hanya tas pelastik orange, stiker, gelang angkatan dan alat tulis menulis (buku pulpen). Kalkulasi anggaran, saya perkiraan hanya sekitar 25 ribu dan pendapatan yang diperoleh kurang lebih 75 ribu.” Tandas mahasiswi yang tidak ingin disebutkan namanya.

BEM yang diketuai oleh Rinaldo Dogowini beserta jajaranya harus mampu memberikan pertanggung jawaban dan mengklarifikasi atas pertanyaan yang sedang hangat dibicarakan dikampus reformasi tercinta ini. Baladewa Setlight

Comments