Mahasiswa Fispol Menuntut Hak. Pimpinan Fakultas Kaget


Aliansi Ormawa Se-Fispol Menuntut Haknya


Acta Diurna – Fispol Unsrat yang dikenal sebagai kampus reformasi atau kampusnya para aktivis kembali mengelar aksi pada senin (05/06). Aksi yang dilakukan diseputaran fakultas fispol ini terbilang mengagetkan, namun terlihat dilapangan banyak mahasiswa yang mendukung penuh aksi tersebut. Aksi tersebut sempat dihentikan sebentar oleh hujan namun tetap dilanjutkan oleh mahasiswa fispol.

Aksi ini menuntut pihak pimpinan menyelesaikan permasalahan dibadan fakultas yaitu bidang kemahasiswaan dan akademik dan juga bagian umum. Mahasiswa fispol yang merasa tidak puas dengan pelayanan dari pegawai kemahasiswaan melanjutkan aksisnya didepan perkantoran fakultas (Gedung  baru). Mahasiswa langsung disambut oleh dekan fakultas ilmu sosial dan politik Dr. Drs. Novie Pioh, M.Si dan wakil dekan 1 Dr. Drs. Riane Johnly Pio M.Si wakil dekan 2 Dr. Drs. Jhony E. Revo Tampi M.Si.




Novie Pioh saat menyambut mahasiswa yang melakukan aksi didepan gedung baru mengatakan Saya yakin dan percaya mahasiswa sebagai intelektualitas tidak mungkin menyampaikan hal hal yang diluar dari ketentuan atau aturan. Dan mungkin dialog ini kita lanjutkan diruangan aula karena sekarang masih ada jam ujian, nanti disana silahkan sampaikan apa yang ingin disampaikan untuk menunjang kemajuan akademik dan apa yang menghambat kalian. Karna selama ini permasalahan belum pernah sampai kepada saya sebagai pimpinan fakultas karna itu saya terkejut dengan kehadiran saudara saudara. Bila kalian sudah sempat menyampaikan kepada pihak pihak terkait, mohon maaf saya belum menerima. Jadi terimakasih kepada mahasiswa dan saya merespon positif  dan harapan saya semoga ini bermanfaat.



Mahasiswa yang melakukan aksi tersebut menuntut pihak terkait yaitu pegawai sim dan bagian umum untuk bisa mengikuti dialog. Mahasiswa yang mengikuti aksi sempat masuk kedalam gedung untuk menjemput pegawai yang bersangkutan dalam tuntutan, namun pegawai sim dan bagian umum sudah tidak ada ditempat. Mahasiswa dalam aksi damai ini menuntut :

1.      Memberikan  sanksi tegas terhadap staf pegawai yang kurang maksimal dan tidak beretika
2.     Percepat proses pengadaan absen portal dan DPNA saat kuliah dan ujian
3.     Menuntut pengadaan fasilitas kampus yang kurang memadai
4.      Mengecam keras tindakan oknum pegawai yang mempersulit pemakaian fasilitas kampus
5.      Menuntut sikap profesionalisme dosen dalam komitmen waktu dan etika belajar mengajar
6.     Transparansi informasi tentang beasiswa

Aksi yang dilanjutkan digedung aula fispol itu berlangsung interaktiv serta dihadiri oleh para dosen dan kajur. Pimpinan fakultas memimpin langsung aksi yang berbentuk dialog tersebut, Novie pioh selaku dekan mengatakan aksi yang dilakukan mahasiswa memberikan satu aspirasi baru untuk dirinya dan para pimpinan fakultas lainya. Novie pioh juga menjelaskan bila informasi telah sampai kepada saya melalui organisasi kemahasiswaan saya pasti akan menindak lanjuti secara tegas. Pioh juga mengatakan bahwa saya tidak merekayasa saya bersumpah atas nama pribadi dan jabatan saya setiap ada mahasiswa yang datang untuk mengeluh saya selalu menyelesaikannya dengan kepala dingin dan semua terselesaikan. Dan mahasiswa juga harus mengikuti aturan akademik, bila ada pegawai yang nakal itu semua hak kita untuk membina jangan langsung dibinasakan. Karna sesuai undang undang ASN dijelaskan yang melakukan pelanggaran harus diberikan teguran terlebih dahulu, teguran tertulis kemudian kita ambil keputusan vonis. Saya tidak tau permasalahan permasalahan ini yang saya sayangkan kenapa ormawa ormawa tidak menyampaikan kepada saya. Saya terbuka untuk mahasiswa mau diundang untuk diskusi diruangan ormawa atau diruangan saya, saya selalu siap untuk diskusi. Tegas pioh.


Revo Tampi selaku wakil dekan 2 juga menjelaskan terkait permasalahan fasilitas kampus yaitu  WC dan alat penunjang belajar mengajar seperti LCD dan wireless. Menurut Tampi semua itu harus tunggu anggaran dari pusat atau rektorat, namun dari pimpinan fakultas akan mengusahakan ditahun ini akan melakukan pengadadaan LCD  dan akan memperbaiki alat penunjang lainya. Dan Tampi juga mengingatkan agar mahasiswa harus bersama sama menjaga fasilitas tersebut. Jhonly Pio wakil dekan 1 juga menambahkan kalau permahasalahan akademik bisa langsung dikonsultasikan kepada dirinya dan pio juga akan sebisa mungkin membantunya. Pio mengatakan juga kalau sekarang bimbingan khusus (Binsus) sudah tidak lagi dikenakan biaya hanya membayar spp atau ukt. Pihak fakultas juga dalam waktu dekat akan melakukan pelatihan kepegawaian untuk pegawai fispol.

Rinaldo Dogowini juga mengatakan kepada acta diurna bahwa aksi ini adalah aksi damai yang dilakukan oleh aliansi ormawa se-fispol dan aksi yang murni tanpa ditunggangi. Dan puji Tuhan aspirasi kita bisa diterima baik dan akan dieksekusi oleh pimpinan fakultas, aksi tadi juga yang sempat masuk kedalam gedung baru adalah bentuk kekesalan dan bentuk kemarahan karna seolah kami tidak dihargai karna yang membuat permasalahan bukan pimpinan fakultas melainkan oknum oknum yang ada di bagian sim kemudain bagian umun dan kemahasiswaan. Respon dari dekan juga sangat positif kepada kami dan dekan juga merasa masih banyak mahasiswa yang peduli terhadap fakultas ilmu sosial dan politik ini. Naldo juga mengatakan kalau aksi lanjutan telah disiapkan bila tuntutan kami tidak diakomodir namun sebelum menelaksanakan aksi lanjutan BEM akan menyediakan wadah aspirasi atau menampung saran saran atau keluhan mahasiswa. Terkait juga beasiswa naldo mengatakan untuk pengurus ormawa yang memberikan kontribusi untuk fakultas ada beasiswa yang disediakan namun harus memenuhi standar dalam hal ini harus dilihat dari IPK. Tutur Naldo.

Salah seorang mahasiswi yang disembunyikan identitasnya mengatakan pimpinan fakultas harus tegas menyikapi masalah ini karna jam kerja pegawai sering molor masuk sudah terlambat sering tidak ada ditempat dan pulangnnya terkadang cepat saya pernah membawa absen pada hari jumat tanggal 19 mei saya datang jam 2 siang bagian sim tidak ada padahal sudah bukan jam istirahat saya menunggu sampai setengah 4 sore tidak datang jadi saya berinisiatif untuk membawanya pada hari senin karna sudah tidak lama lagi jam pulang kantor yaitu pukul 5. Pada saat saya membawa absen pada hari senin saya dimarahi katanya kenapa tidak dibawa hari jumat? Padahal hari jumat mereka tidak berada ditempat.Kiranya pimpinan fakultas dengan lebih memperhatikan kinerja para pegawai jangan sampai mahasiswa yang harus terus disalahkan tutup dirinya. (Baladewa Setlight)

Comments