Salah satu bentuk serangan buzzer selama diskusi berlangsung
ACTA DIURNA - Diskusi Persatuan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Yogyakarta yang mengusung tema "Seperti Dendam Wadas Harus Dikawal Tuntas", diteror pihak-pihak tidak bertanggung jawab, Minggu (09/01/2022).
Diskusi yang dibuka Kirana selaku pengurus penelitian dan pengembangan (Litbang) PPMI Yogyakarta semula berjalan kondusif dengan sesi perkenalan dengan para pemantik dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Yogyakarta, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) yang hadir, serta para peserta dari seluruh Indonesia.
Setelahnya, acara diserahkan kepada Adil selaku Koordinator Advokasi PPMI Nasional, sekaligus moderator dalam diskusi. Beberapa saat setelah Adil membuka diskusi, bersamaan dengan jumlah peserta yang mencapai 193 partisipan, keadaan mulai tidak kondusif dengan adanya serangan siber oleh kelompok yang diduga buzzer ini.
Serangan siber mula-mula diluncurkan guna mericuhkan suasana diskusi dengan mikrofon yang dinyalakan dan membuat suara bising. Keadaan semakin tidak kondusif tatkala akun-akun tak dikenal ini mulai membagikan layar sepihak tanpa izin panitia dan mulai menuliskan kata-kata tidak senonoh serta menggambar alat kelamin lelaki di layar berwarna hijau.
Moto g, shobbit, name less, dan john adalah beberapa pengguna yang meneror jalannya diskusi. Beberapa pengguna ini membagikan video berupa animasi Ninja Hatori, video gim, hingga menunjukkan alat kelaminnya di forum diskusi Zoom Meeting.
Menanggapi hal ini, para partisipan pun meramaikan fitur percakapan Zoom Meeting dengan tagar #CabutIPLWadas #WadasTolakTambang #WadasMelawan untuk menunjukkan seberapa serius andil mereka dalam diskusi.
Terlepas dari antusiasme partisipan, serangan siber masih membuat panitia kewalahan. Berbagai cara seperti menambahkan jumlah co-host untuk mengeluarkan para buzzer sudah dilakukan, namun tidak kunjung mengondusifkan keadaan seperti semula.
Panitia pelaksana pun memutuskan untuk menghentikan diskusi di Zoom Meeting tersebut. Berselang beberapa menit, diskusi tentang Wadas dilanjutkan melalui Platform Youtube untuk umum dan via Zoom Meeting khusus panitia, pemantik, serta beberapa anggota perwakilan LPM di Indonesia.(Andini Choirunnisa)
Comments
Post a Comment